Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
Tren MINYAK SAWIT (24.05.20-24.05.24)
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
- Negara referensi: Semua negara
- •
- Ekonomi
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Sejak April, produksi dan pasokan ekspor minyak sawit telah pulih, membalikkan tren penurunan tahunan, terutama dengan meningkatnya permintaan dari konsumen utama seperti India dan Cina.
- Cadangan minyak sawit global turun menjadi 13,4 juta ton pada akhir Maret 2024, disebabkan oleh penurunan produksi dan kenaikan harga yang mengakibatkan konsumen beralih ke minyak lain.
- Dengan harga minyak sawit yang menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan minyak kedelai dan minyak bunga matahari, penurunan volume ekspor minyak bunga matahari global selama 3-4 bulan ke depan diperkirakan akan berkontribusi pada peningkatan pembelian minyak sawit dan dukungan harga.
▶ Produksi dan pasokan ekspor minyak sawit pada bulan April mulai pulih, membalikkan penurunan tahunan yang tercatat di dua kuartal sebelumnya
▶ Pasokan ekspor minyak sawit saat ini sedang meningkat, yang ditunggu-tunggu oleh konsumen di India, Cina dan negara-negara lainnya
▶ Prospek penurunan ekspor global sun oil dalam 3-4 bulan mendatang akan berkontribusi pada peningkatan pembelian minyak sawit dan akan mendukung harga
1. Pemulihan Produksi Minyak Sawit: Produksi dan pasokan ekspor minyak sawit mulai pulih sejak bulan April. Ini adalah tanda positif yang membalikkan tren penurunan tahunan selama dua kuartal sebelumnya.
2. Penurunan Stok: Per akhir Maret 2024, stok minyak sawit global turun tajam menjadi 13,4 juta ton. Hal ini disebabkan oleh produksi yang lebih rendah dari yang diharapkan di negara-negara produsen utama, termasuk Indonesia, Thailand, Guatemala, dan Kolombia. Selain itu, kenaikan harga minyak sawit menyebabkan konsumen beralih ke minyak lainnya, yang mengakibatkan penurunan ekspor minyak sawit global.
3. Peningkatan Daya Saing Harga: Baru-baru ini, harga minyak sawit telah menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan soya oil Argentina dan sun oil di wilayah Laut Hitam, yang mengakibatkan peningkatan pasokan ekspor. Ini adalah berita baik bagi negara-negara konsumen utama seperti India dan Cina.
4. Permintaan Tertekan: Stok minyak sawit telah menurun secara signifikan karena rendahnya impor di negara-negara konsumen utama. Ini menunjukkan adanya permintaan tertekan terhadap minyak sawit di masa depan.
5. Prospek Masa Depan: Penurunan ekspor global sun oil dalam 3-4 bulan mendatang diperkirakan akan berkontribusi pada peningkatan pembelian minyak sawit dan akan mendukung harga. Secara khusus, ekspor minyak sawit global diperkirakan akan pulih menjadi 25,9 juta ton pada periode April-September 2024, terutama didorong oleh Indonesia.
Situasi ini memerlukan analisis mendalam tentang pasar minyak sawit, dan para pelaku pasar harus memantau perubahan ini dan membuat keputusan strategis.