Subjek
- #Harga Minyak Sawit
- #Ringgit Malaysia
- #Produksi
- #Ekspor
- #Pangsa Pasar
Dibuat: 2024-05-29
Dibuat: 2024-05-29 15:30
Harga minyak sawit Malaysia futures naik hari ini. Hal ini karena peningkatan produksi telah mengimbangi pelemahan Ringgit Malaysia dan ekspektasi peningkatan permintaan minyak sawit. Kontrak berjangka minyak sawit BMD untuk pengiriman Agustus naik ke level 3.932 Ringgit pada perdagangan Jumat pagi, sebelum akhirnya ditutup turun 8 Ringgit menjadi 3.886 Ringgit pada sore hari .
Produksi minyak sawit Malaysia diperkirakan akan meningkat tajam pada bulan Mei, sementara ekspornya masih lemah selama tiga minggu pertama. Faktanya, ekspor dari tanggal 1 hingga 20 Mei turun 8,3% hingga 9,6% dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ekspor ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara pengimpor utama dan penurunan permintaan yang menyertainya.
Pelemahan nilai mata uang Ringgit Malaysia terhadap dolar AS telah membuat minyak sawit lebih menarik bagi pembeli luar negeri. Hingga saat ini, minyak sawit telah kehilangan pangsa pasar karena harganya yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak kedelai dan minyak bunga matahari, tetapi saat ini dijual dengan harga yang lebih rendah daripada minyak saingan, sehingga berhasil merebut kembali pangsa pasar. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan daya saing harga telah memperkuat posisi minyak sawit Malaysia di pasar global.
Sementara itu, harga minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak biji rapeseed naik minggu ini karena kekhawatiran atas produksi. Kontrak berjangka minyak kedelai AS naik 0,22% pada perdagangan Jumat pagi. Hal ini terkait dengan masalah cuaca di wilayah produksi utama AS, yang mencerminkan ketidakpastian produksi akibat perubahan iklim.
Di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, hujan dan banjir telah mengganggu pekerjaan lahan selama seminggu ini. Meskipun demikian, petani di wilayah tersebut telah memanen kedelai di 91% dari total lahan. Hal ini menunjukkan bahwa petani Brasil mampu mempertahankan produktivitas yang tinggi meskipun menghadapi kondisi cuaca yang buruk.
Pelemahan Ringgit Malaysia memberikan peluang bagi eksportir untuk menaikkan harga, dan ekspor minyak sawit diperkirakan akan membaik dalam beberapa minggu mendatang. Namun, menurut analis teknis Reuters, Wang Tao, penurunan harga minyak sawit belum berakhir, dengan target harga di kisaran 3.812 hingga 3.832 Ringgit/ton. Hal ini menunjukkan bahwa pasar masih bergejolak, dan koreksi harga lebih lanjut mungkin terjadi dalam jangka pendek.
Komentar0