MONEYPLATFORM

Tren Terbaru dan Perkiraan Pasar Minyak Nabati

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • Ekonomi

Dibuat: 2024-05-29

Dibuat: 2024-05-29 15:08

▶ Diperkirakan produksi minyak nabati dunia selama April hingga September 2024 hanya akan meningkat 2,1 juta ton, dibandingkan dengan peningkatan 3,2 juta ton selama Oktober 2023 hingga Maret 2024.

▶ Ketergantungan pasar dunia pada minyak kedelai diperkirakan akan meningkat selama sisa musim ini.

▶ Stok minyak nabati dunia diperkirakan akan turun menjadi 31,8 juta ton pada September 2024 (penurunan 0,7 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya), yang kontras dengan peningkatan yang tercatat selama dua tahun terakhir.


Pasar minyak nabati telah mengalami berbagai volatilitas dalam beberapa tahun terakhir. Dengan melihat tren dan proyeksi pasar ini secara rinci, beberapa poin penting terungkap, seperti yang diuraikan di bawah ini.

Produksi dan Perlambatan Pertumbuhan:

2Produksi 8 minyak nabati utama diproyeksikan mencapai 219,1 juta ton pada musim 2023/24, yang merupakan peningkatan 5,3 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, tingkat pertumbuhan ini menunjukkan perlambatan yang signifikan dibandingkan dengan peningkatan 9,4 juta ton pada musim sebelumnya. Khususnya, produksi minyak sawit hanya meningkat sedikit, dan produksi minyak bunga matahari dan minyak biji rapeseed juga kehilangan momentum pertumbuhannya. Meskipun terjadi penurunan ini, produksi minyak kedelai tetap kuat dan sebagian mengimbangi penurunan minyak lainnya. Hal ini mencerminkan perbedaan dalam produksi berdasarkan produk di pasar minyak nabati dan dampak peningkatan permintaan terhadap minyak tertentu.

Proyeksi Peningkatan Produksi:

Selama periode April hingga September 2024, produksi minyak nabati dunia dari 8 minyak nabati utama diperkirakan akan meningkat sebesar 2,1 juta ton. Angka ini dibandingkan dengan peningkatan 3,2 juta ton selama enam bulan sebelumnya, dan diperkirakan akan terjadi peningkatan ketergantungan pada minyak kedelai karena pasokan yang melimpah. Ini merupakan salah satu perubahan utama di pasar minyak nabati, yang menunjukkan bagaimana perubahan pasokan dan permintaan terhadap minyak tertentu berdampak pada keseluruhan pasar.

Tren Harga dan Peningkatan Konsumsi:

Selama periode Oktober 2023 hingga Mei 2024, harga minyak nabati utama mengalami tekanan akibat penurunan permintaan impor minyak bunga matahari dan peningkatan pasokan ekspor. Hal ini menyebabkan penurunan harga minyak nabati dibandingkan tahun sebelumnya, bersamaan dengan peningkatan konsumsi di sektor pangan dan energi. Yang patut diperhatikan adalah peningkatan konsumsi minyak nabati dunia dari 8 minyak nabati utama sebesar 5,0 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya selama periode Oktober 2023 hingga Maret 2024. Hal ini mencerminkan permintaan yang tinggi terhadap minyak nabati oleh konsumen dan pertumbuhan industri terkait.

Tren Harga dan Peningkatan Konsumsi:

Harga minyak nabati utama selama periode Oktober 2023 hingga Mei 2024 mengalami tekanan akibat penurunan permintaan impor minyak bunga matahari dan peningkatan pasokan ekspor.

Hal ini menyebabkan harga minyak nabati turun dibandingkan tahun sebelumnya, dan konsumsi di sektor pangan dan energi meningkat.

Konsumsi minyak nabati dunia dari 8 minyak nabati utama selama periode Oktober 2023 hingga Maret 2024 meningkat sebesar 5,0 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan Stok:

Peningkatan stok yang mencapai 2,0 juta ton pada awal Oktober 2023 telah turun menjadi 0,6 juta ton pada akhir Maret 2024.

Stok minyak sawit mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Perubahan Produksi dan Konsumsi 8 Minyak Utama

Perubahan Produksi dan Konsumsi 8 Minyak Utama


Perlambatan Pertumbuhan Konsumsi:

Produksi biofuel yang berlebihan di Amerika Serikat diperkirakan akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan konsumsi selama periode April hingga September 2024.

Pertumbuhan konsumsi dunia diperkirakan akan melambat menjadi 3,3 juta ton selama periode ini, tetapi diperkirakan akan meningkat sebesar 8,5 juta ton secara keseluruhan selama musim ini.

Penurunan Volume Perdagangan:

Volume ekspor dunia turun 2,5 juta ton selama periode Oktober 2023 hingga Maret 2024, didorong oleh pasokan minyak sawit yang ketat dan stok yang tinggi di negara-negara importir seperti India.

Penurunan ekspor minyak sawit tidak dapat diimbangi oleh peningkatan ekspor minyak bunga matahari.

Prospek Masa Depan:

Peningkatan impor diperkirakan akan terjadi selama periode April hingga September 2024, didorong oleh penurunan stok di India dan negara-negara importir lainnya.

Namun, keterbatasan pasokan minyak bunga matahari dan minyak biji rapeseed menjadi masalah.

Peningkatan produksi minyak sawit secara bertahap akan menambah pasokan ekspor, dan ekspor minyak kedelai dari Argentina akan meningkat, tetapi ekspor dari Brasil dan Amerika Serikat akan dibatasi oleh permintaan domestik.

Proyeksi Stok Akhir:

Stok minyak nabati dunia diperkirakan akan turun menjadi 31,8 juta ton pada September 2024, yang merupakan penurunan 0,7 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan ini akan menjadi kombinasi dari penurunan stok minyak sawit dan minyak bunga matahari.

Neraca Global Minyak Nabati

Neraca Global Minyak Nabati


Komentar0